Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Cacar Monyet Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global, Kenali KarakteristiknyaCacar Monyet Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global, Kenali Karakteristiknya

Mata Kau !!! { กรุงเทพมหานคร อมรรัตนโกสินทร์ มหินทรายุธยามหาดิลก ภพนพรัตน์ราชธานีบุรีรมย์ อุดมราชนิเวศน์ มหาสถานอมรพิมาน อวตารสถิต สักกะทัตติยะ วิษณุกรรมประสิทธิ์}
27 Jul 2022, 18:03 WIB Last Updated 2022-07-27T11:03:20Z
Korantalk.news - Perhatian internasional tengah tertuju pada penyakit cacar monyet atau monkeypox. Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan penyakit ini sebagai darurat kesehatan worldwide.

Sebagian besar kasus cacar monyet dilaporkan dari pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara endemis, dan berhubungan dengan adanya keiikutsertaan pada pertemuan besar yang bisa meningkatkan risiko kontak, baik melalui lesi, cairan tubuh, drop, dan benda terkontaminasi.

Sebagai informasi, cacar moyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infection human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat higlipatogenik atau zoonosis.

Pertama kali infection ini ditemukan di Denmark pada tahun 1958 saat ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera, dan kasus pertama manusia terjadi di kelompok anak pada tahun 1970.

Baca juga: " 4 Tersangka Pembunuhan Komandan BAIS Aceh Didiagnosa Penjara Seumur Hidup"

Lantas, bagaimana karakteristik dari penyakit cacar monyet?

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), monkeypox atau cacar monyet bisa menular dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia.

Penularan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung, lewat cairan tubuh terutama bagian yang ada cacarnya seperti di sekitar muka atau tubuh hewan, maupun melalui daging hewan yang tidak dimasak secara matang.

Sementara itu, penularan dari manusia ke manusia bisa melalui udara, cairan tubuh atau cacar di muka, mulut, tangan, dan badan, bahkan bisa juga melalui drop.

Sumber penularan lainnya bisa terjadi pada ibu hamil ke anaknya melalui transmisi plasenta.

Periode monkeypox atau cacar monyet

Masa inkubasi cacar monyet berlangsung selama 5-13 hari atau 5-21 hari. Terdapat dua periode perkembangan penyakit ini, yaitu masa invasi dan masa erupsi.

Masa invasi

Masa invasi terjadi pada hari ke-0 sampai hari ke-5 ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala berat, dan muncul benjolan atau pembesaran kelenjar limfa di leher, diketiak, atau selangkangan.

Masa erupsi

Masa erupsi terjadi 1-3 hari pasca demam, dengan munculnya ruam kulit, ruam pada wajah, telapak tangan, kaki, mukosa, alat kelamin, dan selaput lendir mata.

Fase erupsi adalah fase withering infeksius yang secara bertahap mulai muncul bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (rankle), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras aau keropeng lalu rontok.

Meski begitu, cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya setelah 2-4 minggu setelah masa inkubasinya selesai. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi menghilang dan rontok.

Baca juga:  Diputusin Pacar Karena Gendut, Penyanyi Ini Berubah Drastis Turun BB 20 Kg

Bagaimana upaya pencegahannya?

Masyarakat yang mengalami gejala demam dan ruam diimbau untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Selain itu, masyarakat diimbau mematahui protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, menjaga kebersihan tangan, memakai masker, serta melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

Upaya pencegahan lainnya dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata, dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.

Seseorang yang terinfeksi atau material terkontaminasi harus dihindari, termasuk tempat tidur atau pakaian yang telah dikenakan penderita.

Masyarakat diminta untuk menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar.

Bagi pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit cacar monyet, agar segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari tiga minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan riwayat perjalanannya.

Baca juga:  Vitamin yang Perlu Dimanfaatkan dan Dihindari untuk Kesehatan Kulit

Klasifikasi kasus

Kemenkes telah menetapkan definisi kasus cacar monyet yang berlaku di Indonesia, sebagai berikut:

1. Suspek

Suspek merupakan orang dengan ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non endemis.

Orang dalam kategori ini memiliki satu atau lebih gejala seperti sakit kepala, demam akut di atas 38,5 derajat celsius, Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot/myalgia, sakit punggung, dan asthenia (kelemahan tubuh).

2. Plausible

Adapun plausible merupakan seseorang yang memenuhi kriteria suspek dengan kriteria sebagai berikut:

Mempunyai hubungan epidemiologis seperti paparan tatap muka, termasuk petugas kesehatan tanpa APD, kontak fisik langsung dengan kulit atau lesi kulit, kontak seksual, atau kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur atau peralatan pada kasus plausible atau konfirmasi pada 21 hari sebelum timbulnya gejala.

Riwayat perjalanan ke negara endemis monkeypox pada 21 hari sebelum timbulnya gejala

Hasil uji serologis orthopoxvirus menunjukkan positif namun tidak mempunyai riwayat vaksinasi smallpox ataupun infeksi orthopoxvirus

Dirawat di rumah sakit karena penyakitnya.

3. Konfirmasi

Konfirmasi adalah kasus suspek dan plausible yang dinyatakan positif terinfeksi infection monkeypox, dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium continuous polymerase chain response (PCR) dan/atau sekuensing.

4. Disposed of

Kategori ini merupakan kasus suspek atau plausible dengan hasil negatif PCR dan/atau sekuensing monkeypox.

5. Kontak erat

Kontak erat merupakan orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probabel atau kasus terkonfirmasi monkeypox (sejak mulai gejala sampai dengan keropeng mengelupas/hilang) dan memenuhi salah satu kriteria berikut:

a. Kontak tatap muka (termasuk tenaga kesehatan tanpa menggunakan APD yang sesuai

b. Kontak fisik langsung termasuk kontak seksual

c. Kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur.


                                


Dapatkan update berita pilihan dan making it known setiap hari dari korantalk.news Mari bergabung di Grup Telegram "korantalk.news Update", caranya klik connect https://t.me/korantalk , kemudian join. Anda harus introduce aplikasi Telegram terlebih dulu di Smartphone.

iklan