Korantalk.news - Nutrient sangat penting bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik dan bahkan dapat memberikan kulit dorongan ekstra.
Tetapi, walau beberapa nutrient — seperti A dan C — mampu meningkatkan pertumbuhan sel kulit, nutrient yang lain mungkin bukanlah solusi atas permasalahan kulit kita.
Untuk itu, dokter kulit bersertifikat di Jackson Hole, Dr Afton Cobb dan dokter kulit bersertifikat di New York City, Dr Hadley King joke menjelaskan nutrient apa saja yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan nutrient mana yang harus dihindari.
• Vitamin An untuk membersihkan jerawat dan perubahan warna
Dokter Cobb mengatakan, jika ada satu nutrient yang harus digunakan untuk rutinitas skincare sehari-hari, maka itu adalah vitamin A.
Retinoid merupakan equation berbasis vitamin A yang dapat meningkatkan pergantian sel kulit, memperbaiki perubahan warna, dan mengencangkan kulit.
Semuanya juga berguna untuk memerangi tanda penuaan.
Menurut dia, produk turunan vitamin A lainnya dapat meminimalkan jerawat dengan mengurangi sel kulit yang menggumpal atau tersumbat di pori.
Nutrient ini juga dapat membantu pasien psoriasis dengan kulit "bersisik" dan lapisan kulit yang menipis, serta dapat meminimalkan bintik cokelat maupun perubahan warna dengan menghambat produksi pigmen.
Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Pria di Belawan, Korban Dihabisi Gegara Uang Rp 2 Ribu
• L-ascorbic acid dan E yang digunakan bersama dapat meminimalkan kerusakan kulit
"L-ascorbic acid diperlukan dalam sintesis kolagen," tutur Dr King.
Kolagen sendiri adalah protein utama dalam struktur dan jaringan ikat dalam tubuh, yang meliputi kulit, tulang, dan otot.
Meskipun suplemen kolagen oral mungkin tidak membantu kulit tetap kencang dan kenyal seiring bertambahnya usia, namun Dr Cobb mengungkapkan bahwa L-ascorbic acid topikal dapat memerangi kerusakan kolagen saat kulit terpapar sinar matahari, merokok, atau polusi.
"L-ascorbic acid di kulit kita sebenarnya adalah salah satu faktor kunci bagaimana kolagen dibuat dan distabilkan," terangnya.
"Pemikirannya adalah jika kita menggunakan L-ascorbic acid topikal, itu dapat membantu meminimalkan kerusakan dari lingkungan dan matahari untuk membantu mencegah keriput, serta penuaan karena dapat meningkatkan kolagen," jelas dia.
Kendati demikian, Cobb mengatakan ada beberapa kerugian menggunakan L-ascorbic acid topikal. Salah satunya adalah banyak recipe topikal bersifat asam dan dapat mengiritasi kulit.
Di samping itu, L-ascorbic acid juga bisa tidak stabil atau berubah bentuk saat terkena cahaya, yang berarti produk kehilangan kemampuannya untuk membantu kulit segera setelah dikeluarkan dari botol.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan L-ascorbic acid dengan vitamin E dapat menstabilkan molekul, membuat keduanya bersama-sama lebih efektif daripada hanya mengambil satu," ungkap Dr King.
Baca juga:
• Biotin, vitamin B yang populer untuk kulit dan kuku tetapi bisa berisiko
Biotin, yang juga dikenal sebagai nutrient H atau vitamin B7, adalah nutrient yang larut dalam air dan secara alami dapat ditemukan dalam telur yang dimasak, salmon, hati sapi, maupun alpukat.
Meski beberapa penjual suplemen menggembar-gemborkan biotin sebagai kunci kesehatan kulit, rambut, dan kuku, namun penelitian belum membuktikan klaim ini.
Menurut Harvard School of Public Health, beberapa penelitian yang diterbitkan menunjukkan suplemen biotin dapat membantu pertumbuhan rambut dan kuku.
Tetapi, penelitian kecil tampaknya menunjukkan manfaat tersebut tidak mengukur apakah peserta kekurangan nutrisi atau tidak.
Dokter Cobb joke mengatakan bahwa dia tidak merekomendasikan biotin kepada pasien.
"Biotin bisa berbahaya, karena bisa mengganggu hasil lab untuk troponin, penanda dalam tubuh yang muncul saat serangan jantung," terangnya.
"Hasil lab biotin juga menunjukkan kadar troponin yang rendah, padahal sebenarnya tubuh memiliki lebih banyak."
"Jadi, jika kita mengalami serangan jantung setelah menggunakan biotin, maka dokter mungkin tidak tahu bahwa kita mengalami serangan jantung karena troponin akan sangat rendah," sambung dia.
Baca juga: Rakata NX3 Motor Listrik Mirip Nmax, Harga Rp 41 Juta
• Vitamin K diklaim dapat hilangkan mata panda namun sedikit bukti
Seperti biotin, vitamin K tidak memiliki penelitian yang cukup tentang kemanjurannya untuk membuatnya menjadi pembelian yang masuk akal.
Vitamin K diklaim dapat membantu pembekuan darah dan mengurangi munculnya lingkaran di bawah mata (mata panda) dengan menyembuhkan pembuluh darah yang rusak di region tersebut.
Namun, Dr King mengatakan, tidak banyak information yang menunjukkan bahwa vitamin K dapat memperbaiki mata panda.
Sementara itu, menurut Dr Cobb, vitamin K dapat membantu mengatasi memar, tetapi itu bukan hal pertama yang dia capai untuk mengatasi mata panda.
"Oleh sebab itu, sebelum membeli suatu produk skincare, pastikan nutrient topikal yang dicantumkan sudah memiliki hasil penelitian yang berkualitas, karena perusahaan terkadang dapat menggunakan nutrient sebagai teknik pemasaran," ujar Dr King.