Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Duduk Perkara Pesulap Merah Vs Gus Samsudin, Trik atau Kesaktian?

POLISI SLOT
4 Agu 2022, 11:44 WIB Last Updated 2022-08-04T04:44:44Z


KORAN TALK
- Perseteruan antara Marcel Radhival alias Pesulap Merah dengan pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati Blitar Gus Samsudin Jadab, bermula dari cekcok biasa ketika Marcel yang seorang YouTuber-bongkar trik sulap sengaja datang ke Blitar untuk membuktikan ilmu Gus Samsudin pada Rabu (20/7). Tapi saat itu Pesulap Merah merasa diintimidasi oleh pengacara Gus Samsudin, kepala desa, dan nyaris dipukul pengikut Gus Samsudin gegara enggan menunjukkan KTP.

Sebaliknya, pihak Gus Samsudin menganggap Marcel tidak sopan karena datang ke Padepokan di Desa Rejowinangun tanpa diundang tapi enggan masuk saat dipersilakan, dan justru meminta Gus Samsudin keluar untuk melakukan pembuktian di hadapan warga sekitar. Cekcok di Blitar itu lantas berlanjut menjadi polemik di media sosial. Kepala Desa Bhagas Wigasto turut menjadi bulan-bulanan netizen. Bahkan situs web desa itu sempat diretas.

Karena merasa dirugikan, Bagas selaku kades bersama aliansi anak muda dan warga Rejowinangun sepakat untuk membuat event Uji Kesaktian dan Kemampuan Pesulap Merah dan Gus Samsudin yang akan digelar di lapangan desa pada pertengahan Agustus ini. Bagas mengatakan, panggung itu dia harap menjadi ajang pembuktian bagi Gus Samsudin dan Marcel Radhival demi mengakhiri konflik dua YouTuber yang berdampak pada nama baik Desa Rejowinangun.

Baca juga: Suporter PSS Meninggal Dunia, Begini Sikap PT LIB dan PSSI

Merespons ajang yang digelar kades dan warga desa itu, Pesulap Merah tetap bersikeras dirinya tidak akan datang karena tidak mau terjebak dua kali di lubang yang sama. Dia justru melontarkan tantangan untuk melakukan pembuktian di Jakarta dan bersedia mengganti biaya transportasi pulang pergi hingga 10 kali lipat. Pengacara Gus Samsudin Supriarno menyebut, "itu gayane tok ae. Aslinya enggak mau datang karena memang takut (untuk pembuktian)," katanya.

Uji Kesaktian dan Kemampuan di Desa Rejowinangun itu belum sampai digelar. Rencananya acara itu akan digelar antara 13 atau 14 Agustus mendatang, tapi masalah baru muncul mewarnai perseteruan Gus Samsudin-Pesulap Merah. Baru-baru ini Padepokan Nur Dzat Sejati didatangi ratusan orang mengaku warga menggerebek dan meminta padepokan milik Gus Samsudin Jadab ditutup. Alasannya, karena Gus Samsudin diduga telah melakukan penipuan.

Konflik seputar Padepokan Gus Samsudin yang tadinya ramai secara daring dikaitkan dengan upaya pembuktian kesaktian oleh Pesulap Merah, kembali ramai secara luring. Kali ini dikaitkan dengan dugaan penipuan yang dilakukan oleh tokoh yang mengklaim sudah memegang izin pengobatan alternatif dari Pemkab Blitar. Gus Samsudin pun dihadapkan langsung dengan perwakilan warga dalam mediasi yang digelar Polres Blitar pada Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Nggak Cuma Transportasi, Skutik Kini Jadi Bagian Gaya Hidup Loh

Hasil mediasi warga Rejowinangun dengan Padepokan Gus Samsudin masih dibicarakan oleh Pemkab dan Polres Blitar. Nanti, hasil keputusan itu akan berupa keputusan tentang perlu tidaknya Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin Jadab ditutup. Sementara menunggu hasil itu Gus Samsudin diminta tidak menjalankan praktik pengobatan pasien maupun menerima tamu di padepokannya.

Masalah belum tuntas. Belakangan ini muncul video di TikTok yang menunjukkan wawancara dengan seorang perempuan yang mengaku pernah menjadi korban pencabulan oleh Gus Samsudin. Selain itu, muncul juga sejumlah konten kreator yang angkat bicara menceritakan pengalamannya ketika berobat di padepokan milik Gus Samsudin itu. Salah satu praktik yang sedikit menyimpang di padepokan itu adalah pengambilan video tanpa seizin pasien.

Dalam setiap proses pengobatan itu ada kamera yang merekam momen pengobatan itu. Seorang Selebgram Balena mengakui dirinya pernah berobat ke Gus Samsudin. Dia tahu ketika proses pengobatan itu ada kamera yang merekam setiap prosesnya dan dia sempat bertanya, untuk apa ada kamera tersebut? Jawaban tim Gus Samsudin saat itu adalah untuk dokumentasi padepokan.

"Saya enggak tahu mereka bikin YouTube. Saya sempat tanya ini kok pakai kamera buat apa? Saya mau berobat ke sana juga maunya privasi dong. Saya enggak mau jadi konsumsi publik. Saya juga tadinya begitu, kenapa saya mau di dalam pengobatannya. Karena enggak mau jadi konsumsi publik. Ternyata di video bilang buat dokumentasi pribadi. Saya enggak tahu mau di-posting di YouTube," ujar Balena.

Rabu (3/8/2022), Gus Samsudin melaporkan Pesulap Merah ke Polda Jatim. Selain pencemaran nama baik, Gus Samsudin juga melaporkan ujaran kebencian yang dilakukan pesulap merah.

"Sebenarnya ini pelajaran buat masyarakat bahwa kita harus pintar bermedia sosial karena banyak berita-berita hoaks yang beredar di situ. Jangan sampai masyarakat menjadi korban, korban dari berita-berita hoaks, opini-opini yang tidak baik akhirnya nanti," kata Gus Samsudin di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Rabu (3/8/2022).

Pesulap merah mengaku tak takut dengan pelaporan Gus Samsudin ke Polda Jatim. Pesulap merah bahkan akan membuat laporan balik.

"Selama ini saya mau melaporkan tidak bisa karena bukan korban. Nah kalau dia bawa ke jalur hukum jadi mempermudah saya untuk melaporkan dengan tuduhan laporan palsu," ujar Marcel kepada detikJatim.


Dapatkan update berita setiap hari dari korantalk.news , Mari bergabung di Grup Telegram caranya klik Link Ini ╰┈➤ ( https://t.me/korantalk_news ) kemudian join °༄°

                                  (¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)

iklan