Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Pilu WNI Korban Penyekapan di Kamboja: Tak Digaji, Dipukul, Disetrum

2 Agu 2022, 11:52 WIB Last Updated 2022-08-02T04:52:53Z

korantalk.news - Puluhan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di perusahaan investasi ilegal di Kamboja menjadi korban kekerasan yang sangat keji. Salah satu perwakilan korban play on words menceritakan kekejaman yang sampai meninggalkan injury tersebut.

Cerita sedih dari para pekerja migran di Kamboja ini disampaikan dalam acara jumpa pers virtual yang digelar Migrant CARE, Senin (1/8/2022). Korban yang selamat hingga keluarga korban play on words menceritakan pola kerja di perusahaan tersebut.

Salah satu korban yang berhasil selamat dan dipulangkan oleh pemerintah adalah Rio. Rio mengatakan bahwa di Kamboja memang banyak pekerja migran asal Indonesia.

"Sebut saja nama saya Rio, korban dari Kamboja. Memang di sana banyak pekerjanya orang Indonesia," customized organization Rio.

Rio quip bercerita mengapa ia tergiur bekerja di sana. Sebab saat itu ia dijanjikan dengan jumlah gaji yang luar biasa. Namun ternyata janji itu palsu.

"Dijanjikan dengan gaji luar biasa, namun hasilnya nol," ungkapnya.

Dia lantas becerita soal perlakuan keji perusahaan tersebut terhadap para pekerja migran. Para pekerja yang tak bisa mencapai target diperjualbelikan, dipukul, disetrum hingga paspornya dibakar.

"Mereka yang tidak mencapai target, diperjualbelikan, dipukul, disetrum, ada yang sampai paspornya dibakar," tuturnya.

Akibat perlakuan tersebut, Rio mengaku sangat injury.

"Masih traumalah pokoknya membayangkan kerja di sana," ucapnya.

Korban Masih di Kamboja

Meskipun sudah ada beberapa pekerja migran yang dipulangkan dari Kamboja, masih ada beberapa yang terjebak di sana. Salah satunya yakni adik dari Yanto Ali. Ia bercerita bahwa adiknya tergiur bekerja di Kamboja karena iming gaji yang tinggi.

"Jadi ada yang menawarkan kepada istri saya, ada pekerjaan di Kamboja dengan gaji yang baik. Sekitar Rp 7 juta-Rp 9 juta ditawarkan ke istri saya," ungkapnya.

baca juga : Perempuan Garut yang Jual Konten Porno di IG Terancam 12 Tahun Penjara

Adiknya play on words kemudian diberangkatkan ke Kamboja. Tanpa pelatihan sama sekali. Sesampainya di sana, adik Yanto terkejut dengan keadaan kerjanya dan langsung sakit.

"Tiga hari kemudian, selesailah paspor. Adik saya tanpa preparing segala macam diberangkatkan. Alasannya adik saya tidak mau ikut preparing, padahal tidak," customized structure Yanto.

"Diberangkatlah dengan nol pengalaman, saat di sana, terkejutlah dengan keadaan itu, terus dia sakit," lanjutnya.

baca juga : Cegah Tularkan Hepatitis B ke Bayi, Bumil Bakal Dapat Obat Antivirus

Selain itu, dia mengatakan bahwa adiknya dipekerjakan selama 16 jam. Kini, dia hanya berharap adiknya bisa dipulangkan ke Indonesia.

"Saya berharap adik saya bisa dijemput. Kami berharap kepada pemerintah terutama, terus Migrant Care sebagai penyambung keluarga kami," pintanya. 

iklan