Jakarta-Korantalk.news 11 Masyarakat Negeri Indonesia( WNI) yang dituntut jadi scammer di Kamboja saat ini sudah diselamatkan oleh polisi setempat. Perihal ini dikabarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia( KBRI) di Phnom Penh.
" Telah diselamatkan oleh polisi wilayah, provinisi Svay Rieng," kata KBRI Phnom Penh kepada Korantalk.news, Jumat( 9/ 6/ 2023).
Dikala ini, 11 WNI telah dievakuasi dari gedung tempat mereka dipekerjakan di kawasan Mocbai Bavet. Para WNI itu dibawa polisi ke markas polisi Svay Rieng.
" Saat ini ini mereka lagi menunggu proses pemindahan ke Phnom Penh. Diselamatkan oleh polisi wilayah, Rabu( 7/ 6) kemarin," kata KBRI Phnom Penh.
Semenjak Pekan( 4/ 6) kemudian, Korantalk.news Do Your Magic memberi tahu permasalahan yang dirasakan 11 WNI itu ke KBRI Phnom Penh. Berikutnya, KBRI Phnom Penh memberi tahu permasalahan ini ke kepolisian Kamboja. Pada sela waktu waktu pelaporan serta evakuasi, 11 WNI menunggu di tempat kerja mereka.
BACA JUGA : Polisi Tangkap Begal Sadis yang Kerap Resahkan Warga Makassar dan Maros
Sampai kesimpulannya pada kesimpulannya, Rabu( 7/ 6) pagi jelang siang, salah satu dari 11 WNI di Kamboja itu, Steven namanya, mengabarkan kalau mereka hendak dijemput polisi. Dari jendela tempat kerja, Steven merasa terdapat orang yang tiba serta berdialog dengan bos mereka. Bagi Steven, bos mereka tiap hari berbahasa Mandarin.
" Kami rasa terdapat pihak KBRI tiba bang, terus ia ngobrol sama bos mari," kata Steven pada Rabu( 7/ 6) jam 11. 51 waktu Kamboja, sama dengan zona Waktu Indonesia Barat( Wib).
Sebagian jam setelah itu, ia mengabarkan sudah dibawa ke kantor polisi setempat. Seluruh dari 11 WNI telah terletak di kantor polisi itu. Ia tidak bisa membenarkan tempat kantor polisi apa itu sebab papan- papan penjelasan ditullis dengan aksara Khmer. Tetapi, ia membenarkan kantor polisi ini masih di daerah Mocbai Bavet. Ia memberikan posisi posisi via WhatsApp, posisi mereka tidak jauh dari Bavet City Hall ataupun balai kota setempat.
Jam 21. 33 malam hari, Steven mengabarkan mereka dipindah ke tempat lain. Mobil yang bawa mereka merupakan Toyota warna silver berpelat no 2B- 9611. Tempat ini masih ialah kantor polisi." Hanya yang ini lebih besar lagi," kata Steven.
Belum lama dikenal, tempat ini merupakan Kantor Polisi Provinsi Svay Rieng. Dalam proses ini, terdapat seseorang penerjemah dari regu kerja yang jadi jembatan komunikasi. Soalnya, tidak terdapat yang dapat berbahasa Khmer di antara 11 WNI tersebut. Malam hari itu dilalui 11 WNI di kantor polisi. Mereka menginap di situ, tidur di atas lantai beralaskan tikar.
Di kantor polisi, mereka dimintai penjelasan oleh aparat setempat, satu per satu. Berita terakhir, Jumat( 9/ 6/ 2023) jam 10. 09 Wib, Steven mengabarkan proses permintaan penjelasan sudah berakhir.
BACA JUGA : China Gali dan Bor Lubang 10 Ribu Meter Demi Temukan Minyak dan Gas
" Ini kami seluruh telah habis membagikan penjelasan. Tinggal menunggu dijemput," kata Steven, laki- laki 29 tahun asal Tangerang ini. Ia ditanyai polisi sepanjang separuh jam soal mengapa ia memohon kembali ke Indonesia. Ia menarangkan kalau ia sudah ditipu serta berharap lekas dapat kembali ke Indonesia.
11 WNI ini kebanyakan direkrut agen di Medan, cuma Steven yang berasal dari kawasan dekat Jakarta. Mereka dijanjikan bekerja selaku tenaga call center dengan pendapatan besar. Tetapi nyatanya, mereka ditipu. Mereka dituntut bekerja jadi tukang tipu via telepon serta aplikasi daring( online) alias scammer. Korban scammer yang mereka mangsa merupakan sesama orang Indonesia. Bos mereka merupakan orang asing, Steven membenarkan bosnya tidak berbahasa Khmer Kamboja melainkan berbahasa Mandarin.
(¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)