Bekasi-Korantalk.news Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negara( MAN) 1 Bekasi diprediksi jadi korban penipuan event organizer( EO) study tour dengan kerugian menggapai Rp 247 juta. Terbaru, pelakon penipuan telah diringkus.
" Telah kita amankan, masih dalam sesi pengecekan," kata Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara Iptu Saputra dikala dihubungi, Pekan( 11/ 6/ 2023).
Saputra tidak menarangkan wujud pelakon penipuan tersebut. Di berkata pelakon diamankan dikala hendak dikeroyok wali murid. Ia berkata dikala ini pihak kepolisian masih melaksanakan pengecekan sehabis pelakon diringkus pihak kepolisian.
BACA JUGA : BANJIR GOL PADA LAGA UJI COBA PERDANA PERSIJA
" Kita amankan sebab ingin dikeroyok oleh wali murid, jadi kita amankan yang bersangkutan," ucapnya.
Lebih dahulu, kuasa hukum MAN 1 Bekasi, Samsudin, berkata penipuan dirasakan oleh ratusan siswa yang hendak berangkat study tour. Tiap siswa telah membayar duit study tour sebesar Rp 2 juta.
" 288 siswa jumlahnya, per siswanya itu Rp 2 juta, per orang," kata Samsudin dikala dihubungi wartawan, Sabtu( 10/ 6).
Samsudin berkata 288 siswa MAN 1 Bekasi sepatutnya berangkat study tour ke Yogyakarta pada 29 Mei kemudian tetapi dibatalkan pihak EO. Kemudian, pihak EO memohon pemberangkatan study tour ditunda serta disepakati pemberangkatan hendak dicoba pada 8 Juni.
" Awal mulanya 29 Mei hanya satu hari saat sebelum keberangkatan itu sama EO sama travel itu dibatalkan, nah kesimpulannya pihak EO dipanggil ditanya sebabnya seluruh berbagai, sebabnya subyektif banget, katanya terdapat salah satu panitia omongannya tidak lezat ke pihak EO. Kesimpulannya sehabis musyawarah EO siap memberangkatkan tetapi memohon waktu diundur, disepakatilah bertepatan pada 8 Juni," ucapnya.
Ia menuturkan segala siswa telah berkumpul buat berangkat study tour semenjak sehabis salat ashar sampai jam 20. 00 Wib pada 8 Juni kemudian. Ia mengatakan pihak EO malah tiba dengan 4 bis yang tidak cocok dengan konvensi.
" Jam 20. 20 Wib itu EO tiba, kita kan lagi ngumpul tuh ya di masjid sehabis salat Isya, terdapat pengarahan dari sekolah, seketika ia tiba hanya membawa 4 bis. Sedangkan kesepakatannya 8 bis seperti gitu," ucap Samsudin.
" Datangnya jam 20. 20 Wib sementara itu dalam perjanjian jam 20. 00 Wib sepatutnya telah berangkat," imbuhnya.
Ia berkata pihak sekolah kemudian melaksanakan pengecekan ke bis serta hotel tempat penginapan yang dijanjikan pihak EO. Ia menuturkan belum terdapat bis yang dibayar serta hotel yang di- booking oleh pihak EO.
" Nyatanya sehabis kita crosscheck gitu ya, dari pihak PO bis itu belum terdapat yang dibayar sama sekali. Terus kala kita crosscheck ke hotel yang datanya telah di booking pula tidak terdapat tamu dari Kota Bekasi," ucapnya.
Samsudin berkata MAN 1 Bekasi setelah itu memutuskan mempolisikan pihak EO. Laporan polisi itu teregister dengan no LP/ B/ 118/ VI/ 2023/ SPKT/ Polsek Bekasi Utara/ Polres Metro Bekasi Kota/ Polda Metro Jaya tertanggal 9 Juni 2023.
BACA JUGA : REFRESHING DI EKSHIBISI PINGPONG PERSIJA VS ABDEL ACHRIAN
" Makanya kesimpulannya kita putuskan buat kita lapor ke polisi. Nah laporan itu telah kita sampaikan bertepatan pada 8 Juni malam sehabis peristiwa ramai- ramai itu kita langsung lapor ke polisi," imbuhnya.
Samsudin berkata grupnya sudah menyerahkan beberapa perlengkapan fakta. Di antara lain kuitansi fakta pembayaran study tour ke Yogyakarta senilai Rp 474 juta sampai proposal penawaran serta perjanjian dengan pihak EO.
" Progresnya kita telah menyerahkan bukti- bukti yang kita memiliki, terdapat proposal penawaran, terdapat pesan perjanjian bersama terpaut penyelenggaraan study tour ini, terdapat fakta kwitansi penerimaan duit, beberapa Rp 474 juta sekian gitu ya. Nah terlapornya sendiri dalam perihal ini Yogya Holiday Center ya selaku EO dari aktivitas ini dalam perihal ini nama lengkapnya Aditya seperti gitu," tuturnya.
(¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)