Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Drama Gang Jalan Ditembok Berakhir, Roby Tegas Tutup Akses Jalan, 13 KK Terisolasi Akhirnya Menyerah

POLISI SLOT
10 Jul 2023, 00:41 WIB Last Updated 2023-07-09T17:41:40Z


KORAN TALK
– Drama tembok beton menutup akses gang jalan di Kelurahan Bangunsari, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berakhir.


Pria Ponorogo Bagus Robyanto yang tembok jalan warga dalam kasus penutupan jalan itu akhirnya menetapkan keputusan akhir.


Bagus Robyanto yang menembok jalan rumahnya di jalan warga hingga 13 KK terisolasi itu tetap mengikuti aturan hukum


Pria Ponorogo yang dua kali memenangkan gugatan di PN Ponorogo itu akhirnya tetap menutup tembok.


Akhirnya Roby yang merupakan pemiilik tanah menegaskan bakal tetap tutup akses gang jalan dengan tembok setinggi empat meter.


Mendengar hal ini, 13 warga yang terdampak pun akhirnya menyerah mendengar keputusan Roby akhirnya menyerah.


Dilansir dari KORAN TALK, Roby tetap berkeputusan untuk mengikuti aturan hukum yang telah berlaku.


Setelah memenangkan gugatan, akhirnya Roby memutuskan untuk tetap menutup jalan dengan tembok.


Pasca keputusan tersebut, warga yang berkonflik dengan Roby akhirnya menyerah dan kini memilih bungkam.


Beberapa warga yang terdampak penutupan jalan dengan tembok setinggi empat meter memilih bungkam saat dikonfirmasi.


"Mohon maaf kami tidak bisa menyampaikan apa-apa lagi," ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dekat jalan yang ditutup tembok setinggi empat meter.


Senada dengan ibu tersebut, Ketua RT 01/RW 07, Kelurahan Bangunsari, Agus M, pun enggan berkomentar.


Ia menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut ke pemerintah daerah.


Diketahui Bagus Robyanto membangun tembok di Jalan Gajah Mada RT 01/RW 07 Kelurahan Bangunsari, yang sering dilewati warga setempat.


Lurah Bangunsari, Andrea Perdana, pun mengungkapkan caranya agar ketegangan di antara kedua pihak bisa mereda.


Ia mengatakan, saat ini telah menemui warga 13 kepala keluarga tersebut secara door to door. 



Baca Juga : Anggi Pengantin Baru Sudah Ditemukan, Terkuak Alasannya Kabur Sehari Usai Menikah: Motif Asmara



"Tidak saya temui semuanya dalam satu waktu," ujarnya, Rabu (5/7/2023).


Dengan ketemu satu per satu, Andrea ingin menurunkan tensi satu per satu dari 13 KK yang terdampak.


Andrea menyebutkan bahwa intinya adalah menurunkan tensi.


"Kuncinya dikomunikasi. Yang depan (Bagus Robyanto) saya ajak komunikasi. Belakang juga saya ajak komunikasi," kata Andrea ketika dihubungi.


Dia mengatakan bahwa 13 KK tersebut merasa dibantu ketika viral di media sosial (medsos).


Namun kenyataannya hanya sekedar viral, tetapi tidak membantu secara sosial.


"Ya saya sebut, 'Pak sabar ya', intinya nglendeh (sabar). Penembokan ini merupakan contoh pembelajaran," bebernya.


Sementara itu, sebelumnya diberitakan, Roby memiliki alasan yang cukup sedih dan menyakitkan sehingga akhirnya membetoni jalan gang tersebut.


Rupanya, Roby terpaksa memutus akses warga lantaran mendapat perundungan.


Pasalnya selama tiga tahun terakhir, ia dan keluarganya dikucilkan warga setelah menolak memecah sertifikat tanah milik keluarganya untuk dijadikan jalan umum.


Menurut Roby warga sudah memberikan sanksi sosial kepada keluarganya sejak tahun 2020 lantaran persoalan tanah miliknya.


Meski tidak mau memecah sertifikat dan menang gugatan, selama tiga tahun itu keluarga tetap memberikan akses warga melewati tanah pekarangannya.


"Perlakuan warga terhadap keluarga kami sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 itu sudah ada sanksi sosial yang kami terima sekali pun itu sudah ada pernyataan dari pihak terkait. Istri saya ditolak arisan PKK dan Dasawisma,”


“Kedua, bapak saya dan saya tidak pernah dilibatkan dalam suatu kegiatan masyarakat di rapat RT, tahlilan, kenduren hingga mantenan. Sekali pun acara manten dan kenduren itu lewatnya di halaman rumah saya," jelas Roby.


Tak hanya itu, kendaraan pengambil sampah yang melewati pekarangannya tidak pernah mengambil sampah dari rumahnya.


Kondisi itu mengakibatkan keluarganya membuang sampah sendiri ke tempat pembuangan sampah.


"Selain itu setiap putusan PN perkara perdata itu mempunyai hak memaksa lawannya yang kalah. Itu sudah saya tunggu dua tahun. Dua tahun dari 2021 hingga 2023, dari pihak RT juga tidak mengupayakan untuk berdamai," kata dia.


"Warga juga seperti itu bahkan lewat depan rumah meludah kemudian naik sepeda motor kencang dan blayer-blayer. Seperti memancing saya untuk melakukan tindak pidana seperti memukul,” lanjut Roby.


Menurut Roby, keluarganya sebenarnya bisa mempidanakan setiap warga yang masuk ke tanah miliknya dengan membuat laporan masuk pekarangan orang tanpa izin.


Terlebih sejak dua tahun terakhir, dirinya sudah memasang tulisan jalan itu merupakan pekarangan miliknya bukan jalan umum.


Roby mengatakan dirinya tidak langsung menutup ruas jalan tersebut.


Dua minggu lalu ia baru mempersiapkan material.


Namun proses pembangunan tembok sempat dihentikan lantaran memberikan toleransi bagi warga yang sementara memiliki hajatan.


“Tukang saya suruh berhenti dulu. Nanti ditutup kalau sudah selesai acara hajatannya. Sekitar Sabtu (24/6/2023) saya tutup,” kata Roby.


Roby menambahkan sebenarnya masih ada ruas jalan lain yang bisa dilewati warga dengan lebar yang sama.


“Warga dapat melewati jalan lain menuju Jalan Dieng,” tandasnya.


Dapatkan update berita setiap hari dari korantalk.news , Mari bergabung di Grup Telegram caranya klik Link Ini ╰┈➤ ( https://t.me/korantalk_news ) kemudian join °༄°

                                  (¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)

iklan